Home » artikel » Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.)

Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.)

6 July 2015
Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.)

            Kakap merah merupakan ikan dasar yang memiliki kandungan gizi per 100 gram yaitu protein 20 gram, lemak 7 gram, kalsium 20 gram, fosfor 20 mg, vitamin 9 mg, besi 1 mg, dan air 77 mg. Ikan ini menghuni hampir seluruh perairan pantai Indonesia. Bisa ditemukan di sekitar kapal tenggelam, karang, tandes, atau rumpon, dan tanjungan. Konsentrasi kakap merah terpadat umumnya terdapat di lepas pantai hingga kedalaman 60 meter (Suyoto, 2002).

Ikan kakap merah yang mempunyai nama latin Lutjana ini termasuk dalam family Lutjanidae. Secara lengkap taksonomi ikan kakap merah adalah sebagai berikut :

Phylum            : Chordata

Sub Phylum   : Vertebrata

Kelas                : Pisces

Sub kelas       : Teleostei

Ordo               : Percomorphi

Family          : Lutjanidae

Genus           : Lutjanu

Spesies        : Lutjanus sp.

Secara morfologi, Fishyforum (2008) menjelaskan bentuk badan ikan kakap merah memanjang hingga agak pipih. Mulutnya terletak pada bagian ujung kepala, boasanya terdapat gigi taring pada rahangnya. Bagian depan dari kepala tidak bersisik. Sering terdapat bintik atau noda kehitaman. sirip punggung tunggal dengan jari – jari 9 -12 cm.  Sirip ekor mulai dari yang terbentuk truncate sampai berbentuk cagak yang dalam.

Tingkat Kesegaran Ikan

Ikan dikatakan mempunyai kesegaran yang maksimal apabila sifat – sifatnya masih sama dengan ikan hidup baik rupa, bau, maupun teksturnya. Apabila penanganan ikan kurang baik, maka mutu atau kualitasnya akan turun (Juninanto, 2003).

Fillet merupakan suatu sayatan daging ikan yang diambil dengan cara penyayatan yang dibuat sejajar dengan tulang belakang. Fillet merupakan produk yang terdiri dari punggung sampai mendekati ekor ikan. Sebagian besar bahan mentah (raw material) yang digunakan adalah ikan yang benar – benar segar karena akan mempengaruhi hasil fillet dan kemudahan saat proses filleting. Selain itu, tingkat kesegaran bahan baku juga akan mempengaruhi umur simpan dan fillet ikan yang akan dihasilkan (Ilyas, 2010).

artikel