Buah Delima (Punica granatum L.)
Buah delima (Punica granatum L.) merupakan tanaman yang berasal dari Persia dan daerah Himalaya di India Selatan. Buah delima yang tersebar di Indonesia ada tiga jenis yang dikelompokkan berdasarkan warna buahnya, yakni delima putih, delima merah, dan delima hitam. Dari ketiga jenis itu yang paling terkenal adalah delima merah. Delima merah memiliki rasa lebih manis dan segar, sedangkan delima putih rasanya lebih sepat dan kesat serta kurang manis. Delima putih dan delima hitam agak sulit ditemukan di pasaran (Astawan, 2008).
Tinggi pohon delima merah kurang lebih mencapai 5 meter, menyukai tanah gembur yang tidak terendam air dan memiliki beberapa varietas. Memiliki daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok, mengkilap, berbentuk lonjong dengan pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, tulang menyirip, ukuran panjang daun 3-7 cm dan lebar 0,5-2,5 cm, warna hijau. Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun paling atas. Biasanya terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah, putih atau ungu. Berbunga sepanjang tahun. Kulit buahnya tebal dan warnanya beragam seperti hijau keunguan, putih, coklat kemerahan atau ungu kehitaman. Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 5-12 cm, beratnya kurang lebih 100 – 300 gram, terdiri dari biji-biji kecil, tersusun tidak beraturan, berwarna putih sampai kemerahan. Perbanyakan dengan stek, tunas akar atau cangkok (Budka, 2008; Desmond, 2000).
Klasifikasi ilmiah buah delima adalah sebagai berikut:
Kerajaan | : Plantae |
Divisi | : Magnoliophyta |
Kelas | : Magnoliopsida |
Subkelas | : Rosidae |
Ordo | : Myrtales |
Famili | : Lythraceae |
Genus | : Punica |
Spesies | : Punica granatum |
Divisi | : Magnoliophyta |
Bagian dari buah delima yang dapat dimakan (kurang lebih 50% dari berat total buah) terdiri dari 80% jus dan 20% biji. Buah delima (Punica granatum L.) merupakan sumber antioksidan, karena mengandung polifenol komplek dan flavonoid seperti: katekin, antosianin, fenolik serta mengandung fitokimia dan tinggi kandungan zat antioksidan yang didalamnya terdapat polifenol, tannin, dan anthocyanin. Khususnya pada polifenol terdapat 60% komponen flavonoid yang sangat berguna bagi penderita hipertensi karena bekerja seperti ACE inhibitor alami. Jus buah mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltose, vitamin (A, C), mineral (kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium, dan kalium), dan tanin (Elfalleh, 2012).
Rasa kesat pada buah delima disebabkan oleh kandungan flavonoid (golongan polifenol) yang tinggi. Salah satu peran flavonoid yang penting adalah sebagai antioksidan. Flavonoid dapat menstabilkan senyawa oksigen reaktif yang dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas (Yanjun et al., 2009; Nijveldt, 2001).
Beberapa studi menyebutkan manfaat dan keuntungan dari delima pada manusia antara lain sebagai antioksidan yang sangat baik untuk mengurangi tubuh kita dari kerusakan oksidatif. Asupan antioksidan sekunder dari bahan pangan sangat diperlukan. Makin tinggi asupan antioksidan eksogenus, makin tinggi pula status antioksidan endogenus. Jadi diperlukan konsumsi bahan makanan yang kaya akan komponen antioksidan dalam jumlah memadai agar mampu menginduksi kerja enzim antioksidan dalam tubuh sehingga mampu menekan kerusakan sel yang berlebihan dan mempertahankan status antioksidan seluler (Harborne dan William, 2001; Buhler dan Miranda, 2000).
Kandungan Nutrisi Per 100 Gram Buah Delima (Sumber : Buhler, 2000)
Senyawa |
Jumlah |
Energi | 346 kJ (83 kcal) |
Karbohidrat | 18,7 g |
Gula | 13,7 g |
Diet serat | 4,0 g |
Lemak | 1,2 g |
Protein | 1,7 g |
Thiamine (Vit. B1) | 0.07 mg (5%) |
Riboflavin (Vit. B2) | 0,05 mg (3%) |
Niacin (Vit. B3) | 0,29 mg (2%) |
Asam pantotenat (B5) | 0,38 mg (8%) |
Vitamin B6 | 0,08 mg (6%) |
Folat (Vit. B9) | 38 mg (10%) |
Vitamin C | 10 mg (17%) |
Kalsium | 10 mg (1%) |
Besi | 0,30 mg (2%) |
Magnesium | 12 mg (3%) |
Fosfor | 36 mg (5%) |
Kalium | 236 mg (5%) |
Seng | 0,35 mg (3%) |
Recent Comments