Home » artikel » Daun Nanas

Daun Nanas

22 February 2016

Daun Nanas

Tanaman nanas merupakan tanaman yang mempunyai tinggi 50-150 cm, daun memanjang seperti pedang dengan tepi berduri maupun tidak berduri, panjangnya 80-150 cm. Nanas merupakan tanaman xerofit dan termasuk tanaman yang sangat tahan terhadap kondisi kekeringan karena tergolong dalam  golongan Crassulacean Acid Metabolism. Secara alami, tanaman ini berbunga pada umur 15 – 22 bulan bergantung pada asal bibit dan kondisi lingkungan (Riama et al., 2012). 

Terdapat dua varietas yang sudah lama dikembangkan di Indonesia yaitu nanas queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut) dan nanas smooth cayenne (daun halus, tidak berduri, dan buah besar). Nanas queen banyak ditanam di daerah Bogor dan Palembang. Nanas queen memiliki rasa yang lebih manis dari pada nanas cayenne dan memiliki daun yang berduri. Salah satunya pada perkebunan PT Great Giant Pineapple ini menghasilkan buah nanas smooth cayene dengan hasil sampingan berupa sisa tanaman nanas, yaitu daun sebanyak 90%, tunas batang 9%, dan batang 1%. Pada kondisi kering serat kasarnya sebasar serat kasar 29,12%, akan tetapi, daun dalam keadaan segar memiliki serat kasar yang cukup tinggi (29,12% ) sehingga perlu dilakukan proses amoniasi (Puspitasari et al., 2013).

Kandungan pada daun nanas diantaranya lignin, hemiselulosa dan selulosa. Kandungan selulosa yang terkandung dalam serat daun nanas berkisar 69,5-71,5%, Hal ini diharapkan dapat dijadikan sumber selulosa sebagai alternatif baru untuk adsorben dalam mengadsorbsi zat warna (Hidayat, 2008). Manurut Handayani (2010), kandungan selulosa dalam daun nanas (Ananas Comosus) sebesar 69,6 – 71%. Komposisi kimia serat daun nanas dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel Komposisi Kimia Serat Alam

Nama Komoditi

Selulosa (%)

Hemiselulosa (%)

Lignin (%)

Abaka

60-65

6-8

5-10

Coir

43

1

45

Kapas

90

6

Flax

70-72

14

4-5

Jute

61-63

13

3-13

Mesta

60

15

10

Palmirah

40-50

15

42-45

Nanas

80

12

Rami

80-85

3-4

0,5-1

Sisal

60-67

10-15

8-12

(Sumber: Riama et al., 2012)

Tabel Komposisi Kimia Serat Daun Nanas

No.

Komposisi Kimia

Serat Daun Nanas (%)

1

Alpha Selulosa

69,5-71,5

2

Pentosan

17-17,8

3

Lignin

4,4-4,7

4

Pektin

1-1,2

5

Lemak dan Wax

3-3,3

6

Abu

0,71-0,87

7

Zat-zat lain (protein, asam organik dll)

4,5-5,3

(Sumber: Hidayat, 2008)

Serat Daun Nanas

Pengambilan serat nanas dari daunnya (fibre extraction) dapat dilakukan dengan tangan (manual) maupun dengan peralatan decorticator. Cara yang paling umum dan praktis adalah dengan proses water retting dan scrapping. Water retting adalah proses yang dilakukan oleh mikroorganisme untuk memisahkan atau membuat busuk zat-zat perekat (gummy substance) yang berada di sekitar serat daun nanas agar lebih mudah dalam pengambilan seratnya (Kirby, 1963).

Degumming atau ekstraksi serat merupakan proses pemisahan serat selulosa dari gum yang berupa pektin, hemiselulosa dan lignin. Zat tersebut harus dihilangkan agar serat memiliki daya pintal. Degumming merupakan proses awal dalam pengambilan serat yang menghasilkan serat menjadi semakin halus (Eriningsih et al., 2008).

Degumming dapat dilakukan dengan cara kimia, biologi dan mekanik. Pemilihan metode degumming dapat ditentukan oleh karakteristik bahan baku serat (Onggo dan Astuti, 2005). Proses degumming dengan cara kimia perlu diperhatikan konsentrasi alkali yang dibutuhkan, suhu dan waktu proses agar selulosanya tidak terdegradasi (Eriningsih et al., 2009). Penggunaan larutan alkali telah dilakukan oleh Udeani dan Angela (2011) pada tanaman Sansevieria trifasciate. Tanaman Sansevieria direndam dalam larutan NaOH (0; 5; dan 10%) panas atau dingin selama dua minggu. Hasil terbaik pada penelitian ini ditunjukkan pada perlakuan perendaman larutan NaOH 10% panas dengan serat yang telah terpisah dengan gum.

Serat Sansevieria hasil proses degumming berwarna putih kekuning-kuningan (Udeani dan Angela, 2011). Oleh karena itu, setelah proses degumming maka dilanjutkan proses bleaching pada serat. Proses ini ditujukan untuk membuat serat berwarna lebih putih seperti serat lain baik alami maupun sintetik.

artikel