Tepung Bungkil Kacang
Tepung Bungkil Kacang
Bungkil kacang tanah merupakan hasil samping atau ampas yang berasal dari biji kacang yang telah diambil minyaknya dengan proses pengepresan mekanis atau ekstruksi. Pengolahan kacang tanah menjadi minyak kacang tanah atau dikenal dengan minyak sayur menghasilkan produk samping berupa bungkil kacang tanah yang masih banyak mengandung protein ( Santosa, 1993 ). Bungkil kacang tanah yang dihasilkan melalui pengepresan dapat langsung digiling menjadi tepung dengan nilai gizi yang baik. ( Astanto, 1993 ).
Warna khas dari tepung bungkil kacang tanah sangrai utamanya disebabkan oleh reaksi antara asam amino dan gula pereduksi, yang selanjutnya menghasilkan melanin coklat. Intensitas warna coklat ini dipengaruhi oleh suhu dan lama proses penyangraian. Proses pengovenan atau pengeringan diduga menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan, yaitu karamelisasi gula, mengingat suhu pengovenan yang cukup tinggi dan waktu yang lama. Karakteristik warna coklat pada produk pemanggangan disebabkan adanya reaksi Maillard. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memanfaatkan tepung bungkil kacang tanah dalam pembuatan roti, biskuit, cookies, cake, muffins, dnat dan produk- produk sejenisnya ( Salunkhe, 1992). Nilai komposisi kimia tepung bungkil kacang tanah dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel Nilai Komposisi Kimia Tepung Bungkil Kacang Tanah
Komponen |
Nilai |
Air |
5,56 |
Protein |
27,6 |
Lemak |
12,28 |
Abu |
3,1 |
Karbohidrat |
31,7 |
Kalori (Kkal) |
505,4 |
Rendemen tepung |
79,9 |
Sumber : Astuti (2008)
Recent Comments