Manggis
Buah manggis merupakan buah tropis yang eksotik dan digemari banyak orang. Menurut Deptan (2012), manggis termasuk tanaman beriklim basah dan cocok hidup di dataran medium antara 350 m – 700 m. Buah manggis memiliki cita rasa khas dan tidak memiliki oleh buah-buahan lain, yakni perpaduan antara manis, asam, dan sepat. Selain terkenal di Indonesia, buah manggis juga terkenal di berbagai negara-negara lain dan dikenal dengan sebutan Queen of Fruit dan Finest Fruit of the Tropics. Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, buah kaleng, sirup, dan sari buah. Selain buahnya yang bisa dimakan, kulit buah manggis juga berkhasiat, yakni dipercaya sebagai obat antikanker, antioksidan, jantung koroner, dan HIV.
Buah manggis menghasilkan xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis dengan kadar mencapai 123,97 mg/ml. Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan oksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini telah dikenal sebagai antioksidan paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-mangostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri yang efek penggunaannya sama baiknya dengan antibiotik seperti amphicilin dan minocycline (Suyanti, 2010).
Kulit buah manggis (KBM) merupakan bagian terbesar dari buah manggis yang dikategorikan sebagai limbah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa KBM mengandung antioksidan kompleks dengan kadar yang tinggi, terutama senyawa fenolik atau polifenol termasuk didalamnya xanthone dan epikatekin. Senyawa xanthone memiliki sifat antioksidan, antidiabetes, antikanker, anti-imflamasi, hepatoprotective, immuno-modulation, dan antibakteri, mampu menekan pembentukkan senyawa karsinogen pada kolon, antibakteri, antifungi, antiplasmodial (Wirakusumah, 2007).
Senyawa antosianin memiliki manfaat bagi kesehatan dalam mencegah kerusakan akibat oksidasi, detoksifikasi, meningkatkan sistem imunitas tubuh, menangkap radikal bebas dan mengikat logam berat seperti besi, seng dan tembaga. Produk olahan KBM memiliki prospek pasar yang baik. Dan saat ini di Indonesia sedang berkembang produk olahan kulit buah manggis yang dipasarkan secara terbuka maupun melalui multi level marketing (MLM) dalam berbagai bentuk, seperti minuman jus dari manggis segar utuh, tepung KBM dalam kantong (powder bag), tepung KBM dalam kapsul, dan lain-lain (Permana et al., 2012).
Produk Olahan Manggis
Berikut ini merupakan beberapa contoh produk olahan manggis:
1. Jus Kulit Manggis
Jus adalah cairan yang secara alami terkandung dalam buah dan sayuran atau suatu hasil dari perbuatan manusia yang biasanya dikonsumsi sebagai minuman atau digunakan sebagai bahan atau bumbu dalam makanan. Cara membuat jus dari kulit manggis, yaitu: pisahkan dan bersihkan terlebih dahulu kulit dari buahnya, masukkan ke dalam juice extractor dan sisihkan sarinya, lalu blender kulit manggis, campur dengan gula, dan jus kulit manggis pun siap dinikmati (Wirakusumah, 2007).
2. Jus Buah Manggis (Minuman)
Menurut Subroto (2008), salah satu jus atau sari buah adalah buah manggis. Jus buah manggis mengandung senyawa aktif antara lain: vitamin, anti-oksidan, stilbenes, polisakarida, dan xanthones. Senyawa-senyawa tersebut berkhasiat membantu memperlambat penuaan, menangkal radikal bebas, anti-kanker, dan lain-lain.
Menurut Qosim (2015), kandungan gizi dalam 100 g buah manggis adalah sebagai berikut :
Kandungan |
Jumlah |
Kadar Air |
83 g |
Kalori |
63 kal |
Protein |
0,6 g |
Lemak |
0,6 g |
Karbohidrat |
15,6 mg |
Kalsium |
8 mg |
Fosfor |
12 mg |
Besi |
0,8 SI |
Vitamin A |
0 |
Vitamin B1 |
0,03 mg |
Vitamin C |
2,00 mg |
Sumber: DKBM Kem Kes RI dalam Direktorat Budidaya Tanaman Buah, 2007
3. Pewarna Makanan
Menurut Canahar (2006), pewarna makanan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki penampakan makanan. Kulit buah manggis dapat dijadikan pewarna merah makanan yang alami. Sehingga aman dikonsumsi walaupun ketersediaannya terbatas dan tidak homogen.
4. Serbuk Kulit Manggis
Menurut Permana et. al. (2012), pengolahan kulit buah manggis menjadi serbuk instan diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi dan memanfaatkan khasiat-khasiat kulit buah manggis. Produk serbuk instan ini sudah dipatenkan di luar negeri dan diproduksi menggunakan vacuum evaporator.
Menurut Qosim (2015), buah manggis segar diolah menjadi serbuk kulit manggis akan mengalami susut sebesar 90-99 % dari kondisi segar. Karakteristik fisik manggis ditunjukkan pada Tabel berikut :
Uraian (%) |
Rata-Rata |
Berat Kelopak Buah |
3,67 |
Berat Kulit Buah |
60,82 |
Berat Daging Buah |
35,51 |
Total |
100 |
Sumber: Kastman, 2007
5. Pupuk Kompos
Pupuk kompos disebut juga humus buatan. Pupuk kompos dibuat dari tumbuhan hijau yang dicampur dengan tanah yang kotoran hewannya serta sedikit air. Penambahan ini diperlukan untuk mempercepat proses pembusukan dan pelapukan (Arisworo et al. 2006). Bagian dari buah manggis yang dapat dijadikan bahan kompos adalah kelopak daun yang ada pada buah tersebut.
Recent Comments