Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus BI)
Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus BI)
Suweg (Amorphophallus campanulatus BI) ialahsuatu jenis Araceae yang berbatang semu mempunyai satudaun tunggal yang terpecah-pecah dengan tangkai dauntegak yang keluar dari umbinya. Tangkainya belang hijauputih, berbintil-bintil, panjangnya 50-150 cm. Indeks luasdaun rendah sehingga populasi tanaman per hektarmenurut Soemono et al (1986) dapat mencapai 40000-50000 tanaman. Amorphophallus campanulatus BImemiliki dua forma, ialah forma sylvestris yang berbatangkasar, berwarna gelap, umbinya gatal sehingga tidakdimanfaatkan oleh penduduk. Sedangkan forma hortensisberbatang lebih halus dan umbinya tidak terlalu gatal,sehingga sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahanpangan, khususnya di pulau Jawa (Kriswidarti, 1980). Taksonomi tumbuhan suweg secara lengkap adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Amorphophallus
Species : Amorphophallus campanulatus BI
Tanaman umbi suweg dapat dilihat pada Gambar berikut:
Suweg (Amorphophallus campanulatus) merupakan salah satu jenis umbi komoditas lokal Indonesia. Karena secara turun temurun suweg telah dikonsumsi oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Namun demikian pengolahannya menjadi pangan fungsional masih terbatas. Padahal dengan kadar seratnya yang cukup tinggi, umbi ini mempunyai potensi mencegah beberapa penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung koroner, melalui mekanisme penurunan kolesterol dalam darah (Ardhiyanti, 2008).
Suweg dipelihara untuk dimakan umbinya. Secaratradisional parutan umbinya yang segar dapat dipakaiuntuk obat luka. Umbi suweg mengandung kristal kalsiumoksalat yang membuat rasa gatal, senyawa tersebut dapatdihilangkan dengan perebusan. Burkill (1966) menyatakanbahwa suweg mempunyai kadar karbohidrat antara 80-85% (berat basah). Umbi suweg yang telah siap digunakan dapat dilihat pada Gambar berikut:
Umbi suweg mengandung karbohidrat relatif tinggi, dimana dalam 100 gram bahan baku memiliki kandungan 15, 7 gram atau 80% sampai dengan 85%. Kandungan karbohidrat pada umbi suweg dapat dijadikan beraneka produk seperti tepung suweg walaupun masih belum populer bila dibandingkan dengan tepung singkong dan jenis tepung lainnya (Lingga, 1997).
Sifat Fisik dan Kandungan Kimia Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus BI)
Tanaman suweg adalah tanaman liar dan tumbuh baik di tempat – tempat yang lembab dan terlindungi dari sinar matahari. Tanaman suweg banyak tumbuh di hutan dan salah satu jenis umbi – umbian yang dapat hidup di dalam naungan tanaman hutan yang tinggi, tanpa dipelihara dan perawatan secara kontinyu serta relatif tahan terhadap penyakit. Ukuran umbi suweg bisa mencapai diameter 40 cm, bentuknya bundar pipih, diameter tinggi umbi bisa mencapai 30 cm, umbinya memiliki bobot kurang lebih 5 kg ( Pinus, 1997)
Sebagai sumber bahan pangan, suweg sangat potensial, karena dilihat dari komposisi utamanya adalah setiap 100 g suweg mengandung protein 1.0 g, lemak 0.1 g, karbohidrat 15.7 g, kalsium 62 mg, besi 4.2 g, thiamine 0.07 mg dan asam askorbat 5 mg. Suweg merupakan jenis umbi-umbian yang mempunyai kadar pati sebesar 18,44% (Utomo dan Antarlina, 1997). Pati suweg adalah tepung pati yang diperoleh dari proses ekstraksi umbi suweg. Kadar pati dalam pati sebesar 88,5%. Keunggulan pati suweg antara lain mempunyai kadar amilopektin yang tinggi yaitu 75,5% (Wankhede dan Sajjan, 1981).
Menurut Soetomo (2008), suweg merupakan sumber pangan yang sangat potensial. Komposisi utamanya adalah karbohidrat sekitar 80-85%. Kandungan serat, vitamin A dan B juga lumayan tinggi. Setiap 100 gram suweg mengandung protein 1.0 gram, lemak 0.1 gram, karbohidrat 15.7 gram, kalsium 62 mg, besi 4.2 gram, thiamine 0.07 mg, dan asam askorbat 5 mg. suweg juga baik dikonsumsi bagi penderita diabetes karena indeks glisemik rendah yaitu 42. Bahan pangan dengan indek glisemik rendah dapat menekan peningkatan kadar gula darah penderita diabetes.
Recent Comments