Home » artikel » Daun Miana (Coleus benth)

Daun Miana (Coleus benth)

27 August 2015

Daun Miana (Coleus benth)

Daun miana atau yang biasa disebut dengan tanaman iler menurut Lisdawati (2008) mempunyai nama ilmiah (Coleus benth). Tanaman ini tergolong ke dalam famili Lamiaceae, yaitu tumbuhan liar yang terdapat di ladang atau di kebun-kebun sebagai tanaman hias. Berbatang basah yang tingginya mencapai 1 meter. Daunnya berbentuk segitiga atau bentuk bulat telur dengan warna yang sangat bervariasi, dari  warna hijau hingga merah keungu-unguan dan mempunyai tepi yang beringgit. Pada saat dewasa atau tanaman ini mempunyai bunga yang berwarna merah atau ungu atau kuning. Senyawa kimia yang terkandung dalam daun miana (Coleus benth) adalah golongan minyak atsiri, flavonoid, alkaloid, steroid, tanin,dan saponin (Iler, 2012).

Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk (Gunawan & Mulyani, 2004).

Flavonoid adalah senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempuyai bioaktifitas sebagai obat.Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru, dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan dan terdapat pada batang, daun, bunga, dan buah. Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektifitas vitamin C, anti-inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.

Mungkin banyak orang di Indonesia belum banyak mengetahui tentang keberadaan daun miana ini, sehingga tidak mengetahui kandungan dan manfaat yang ada di dalam daun tersebut. Secara empiris daun miana ini dapat berefek farmakologis antara lain, sebagai penambah nafsu makan, antimalaria, penambah darah, selain itu bisa untuk terapi penyakit jantung. Bagian yang digunakan atau dimanfaatkan adalah daunnya.

Tanaman iler ini banyak tumbuh pada daerah yang memiliki tanah agak lembab atau sedikit berair. Di daerah tertentu seperti Manado, Kupang, Papua, dan Toraja daun miana diolah sebagai sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari (Iler, 2012).

Miana atau yang biasa disebut dengan iler mempunyai klasifikasi sebagai berikut : (Basrah, 1995)

Kingdom        : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi  : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas       : Asteridae
Ordo                : Lamiales
Famili              : Lamiaceae
Genus             : Coleus
Spesies           : Coleus atropurpureus (L) Benth

artikel